Jenis Limbah Industri Kertas
LIMBAH KERTAS
A. Pengertian
Limbah
merupakan buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industry
maupun domestic (rumah tangga atau yang lebih dikenal sabagai sampah), yang
kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan
karena tidak memiliki nilai ekonomis. Kertas
adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat yang
berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan mengandung
selulosa dan hemiselulosa. Pabrik Kertas
menghasilkan limbah cair yang mengandung logam berat jenis Hg dan Cu. Limbah
cair tersebut berupa bubur kertas encer yang apabila dibuang sembarangan akan
mengakibatkan pencemaran lingkungan.A. Pengertian
B.
Bahan
Baku Industri Kertas
1 Selulosa
Selulosa merupakan komponen yang
paling dikehendaki dalam pembuatan kertas karena panjang dan kuat.
2.Hemiselulosa
Hemiselulosa lebih mudah larut
dalam air dan biasanya dihilangkan dalam proses pulping.
3. Lignin
Lignin berfungsi merekatkan serat –
serat selulosa sehingga menjadi kaku. Pada proses secara
kimia
unggul dan proses pemutihan akan menghilangkan komponen lignin tanpa mengurangi serat
selulosa
4..Bahan
ekstraktif
Komponen ini meliputi hormon
tumbuhan, resin, asam lemak dan unsur lain. Komponen ini sangat
beracun bagi
kehidupan perairan dan mencapai jumlah toksik akut dalam limbah industri
kertas.
C.
Karakteristik
limbah pabrik kertas
Warnanya
yang kehitaman atau abu-abu keruh, bau yang khas, kandungan padatan terlarut
dan
padatan tersuspensi yang tinggi, COD yang tinggi dan tahan terhadap
oksidasi biologis.
D.
Limbah
Industri Kertas
Pada proses pembuatan kertas terdapat
zat yang berpotensi mencemari lingkungan.
limbah proses
pembuatan kertas yang berpotensi mencemari lingkungan tersebut dibagi menjadi 4
kelompok yaitu
Limbah cair, yang terdiri dari :·
Padatan tersuspensi yang mengandung partikel kayu, serat dan
pigmen
Senyawa organik koloid terlarut seperti hemiselulosa, gula,
alkohol, lignin, terpenting, zat
penguraiserat, perekat pati dan zat sintetis yang
menghasilkan BOD (Biological Oxygen
Demand)tinggi,
·
Limbah cair berwarna pekat yang berasal dari lignin dan pewarna
kertas,
·
Bahan anorganik seperti NaOH, Na2SO4
dan klorin,
·
Limbah panas
·
Mikroba seperti golongan bakteri koliform.
Partikulat yang terdiri dari :
·
Abu dari pembakaran kayu bakar dan sumber energi lain
·
Partikulat zat kimia terutama yang mengandung natrium dan kalsium.
Gas yang terdiri dari :
·
Gas sulfur yang berbau busuk seperti merkaptan dan H2S yang dilepaskan dari berbagai tahap dalam proses kraft
pulping dan
proses pemulihan bahan kimia
·
Oksida sulfur dari pembakaran bahan bakar fosil, kraft
recovery furnace dan
lime kiln (tanur kapur)
·
Uap yang mengganggu jarak pandangan
Limbah padat yang terdiri dari :
·
Sludge dari pengolahan limbah primer dan
sekunder
·
Limbah dari potongan kayu.
limbah proses
pembuatan kertas yang berpotensi mencemari lingkungan tersebut dibagi 4 menjadi
kelompok yaitu :
Ø
Limbah cair, yang terdiri dari :
·
Padatan tersuspensi yang mengandung partikel kayu, serat dan
pigmen
·
Senyawa organik koloid terlarut seperti hemiselulosa, gula,
alkohol, lignin, terpenting, zat pengurai serat, perekat pati dan zat sintetis yang
menghasilkan BOD (Biological Oxygen Demand) tinggi,
·
Limbah cair berwarna pekat yang berasal dari lignin dan pewarna
kertas,
·
Bahan anorganik seperti NaOH, Na2SO4
dan klorin,
·
Limbah panas
·
Mikroba seperti golongan bakteri koliform.
Ø
Partikulat yang terdiri dari :
·
Abu dari pembakaran kayu bakar dan sumber energi lain
·
Partikulat zat kimia terutama yang mengandung natrium dan kalsium.
Ø
Gas yang terdiri dari :
·
Gas sulfur yang berbau busuk seperti merkaptan dan H2S yang dilepaskan dari berbagai tahap dalam proses kraft
pulping dan
proses pemulihan bahan kimia
·
Oksida sulfur dari pembakaran bahan bakar fosil, kraft
recovery furnace dan
lime kiln (tanur kapur)
·
Uap yang mengganggu jarak pandanganLimbah padat yang terdiri dari :
·
Sludge dari pengolahan limbah primer dan
sekunder
·
Limbah dari potongan kayu.
E. Dampak Pencemaran Limbah Pabrik Kertas
a.
Membunuh ikan, kerang,
dan invertebrata akuatik lainnya
b.
Memasukkan zat kimia
karsinogenik dan zat pengganggu aktivitas hormon ke dalam lingkungan
c.
Menghabiskan jutaan
liter air tawar
d.
Menimbulkan resiko
terpaparnya masyarakat oleh buangan zat kimia berbahaya dari limbah industri
yang mencemari lingkunganh dari potongan kayu.
Terdapat beberapa senyawa dalam industri pulp dan kertas yang
berpeluang besar bersifat
karsinogenik
bagi kesehatan manusia, yaitu :
Ø Asbes
Asbes
dapat menyebabkan kanker paru – paru, digunakan pada penyambungan pipa dan
boiler
Ø Aditif
kertas lainnya termasuk benzidine-base dyes, formaldehid dan epichlorohydrin
yang berpeluang menimbulkan kanker pada manusia.
Ø Kromium
heksavalen dan senyawa nikel
Senyawa
ini umumnya digunakan pada pengelasan stainless steel dan dikenal sebagai
karsinogenik
terhadap paru – paru dan organ pernafasan lain.
Ø Debu
kayu (utamanya kayu keras)
Debu
kayu keras dikenal sebagai penyebab kanker pernafasan.
Ø Hidrazin,
styren, minyak mineral, chlorinated phenols dan dioxin
Senyawa
– senyawa tersebut berpeluang besar menyebabkan kanker.
Transcript of Rekomendasi Minimisasi Pengelolaan Limbah
Rekomendasi Upaya Minimisasi Limbah
Upaya Minimisasi Limbah Medis
Menurut Kepmenkes RI No.1204 Tahun 2004 disebutkan bahwa minimisasi limbah merupakan salah satu upaya mengurangi jumlah yang dihasilkan oleh kegiatan pelayanan kesehatan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara reduksi pada sumber dan pemanfaatan kembali sebelum pengolahan dan pemusnahan limbah. Berikut merupaka upaya minimisasi limbah medis yang dapat dilakukan dan sudah dilakukan di RSPAD Gatot Soebroto
Pemilahan Limbah Medis, Non Medis, Farmasi serta Kimia dan B3 Non Medis di Sumber
Dengan adanya pemilahan antara limbah medis, limbah non medis serta limbah kimia dan farmasi, maka dapat ditentukan pengolahan limbah yang sesuai jenisnya. Hal ini telah dilakukan di RSPAD Gatot Soebroto dengan memilah limbah Medis yang dihasilkan maka limbah tersebut dapat dibakar dengan incinerator yang memiliki efisiensi penghancuran sampai 93 % (berdasarkan BTKL) sehingga mengurangi volume sampah yang dihasilkan. Pemilahan limbah kimia yang dilakukan di unit Radiologi juga mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan karena limbah fixer yang dihasilkan oleh unit tersebut dijual kembali ke poliklinik untuk pencucian film rongten.
Melakukan Housekeeping
Housekeeping adalah menjaga kebersihan lingkungan dengan mencegah terjadinya ceceran, tumpahan, paparan, atau kebocoran yang menyebakan makin banyaknya cemaran dan sampah yang dihasilkan yang seharusnya tidak perlu terjadi. Hal ini telah dilakukan di RSPAD Gatot Soebroto dengan cara melaksanakan proses pengangkutan limbah dari sumber secara benar.
Pemeliharaan Pencegahan (Preventive Maintenance)
Pelaksanaan Preventive Maintenance dapat diterapkan untuk mereduksi limbah dari sumbernya yaitu pemeliharaan/ penggantian alat atau bagian alat menurut waktu yang telah ditentukan sehingga tidak menghasilkan limbah yang baru lagi. Hal ini dapat berjalan jika adanya operasional penggunaan aliat yang benar karena adanya dukungan pekerja yang terlatih dan kesadaran pekerja tersebut.
Teknologi Bersih
Teknologi bersih adalah pemilihan teknologi yang tidak atau kurang potensinya untuk menghasilkan limbah B3. Hal ini dapat dilakukan di RSPAD Gatot Soebroto pada unit Radiologi yang menghasilkan cairan B3 fixer dan padatan B3 developer.
Upaya Minimisasi Limbah Medis
Menurut Kepmenkes RI No.1204 Tahun 2004 disebutkan bahwa minimisasi limbah merupakan salah satu upaya mengurangi jumlah yang dihasilkan oleh kegiatan pelayanan kesehatan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara reduksi pada sumber dan pemanfaatan kembali sebelum pengolahan dan pemusnahan limbah. Berikut merupaka upaya minimisasi limbah medis yang dapat dilakukan dan sudah dilakukan di RSPAD Gatot Soebroto
Pemilahan Limbah Medis, Non Medis, Farmasi serta Kimia dan B3 Non Medis di Sumber
Dengan adanya pemilahan antara limbah medis, limbah non medis serta limbah kimia dan farmasi, maka dapat ditentukan pengolahan limbah yang sesuai jenisnya. Hal ini telah dilakukan di RSPAD Gatot Soebroto dengan memilah limbah Medis yang dihasilkan maka limbah tersebut dapat dibakar dengan incinerator yang memiliki efisiensi penghancuran sampai 93 % (berdasarkan BTKL) sehingga mengurangi volume sampah yang dihasilkan. Pemilahan limbah kimia yang dilakukan di unit Radiologi juga mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan karena limbah fixer yang dihasilkan oleh unit tersebut dijual kembali ke poliklinik untuk pencucian film rongten.
Melakukan Housekeeping
Housekeeping adalah menjaga kebersihan lingkungan dengan mencegah terjadinya ceceran, tumpahan, paparan, atau kebocoran yang menyebakan makin banyaknya cemaran dan sampah yang dihasilkan yang seharusnya tidak perlu terjadi. Hal ini telah dilakukan di RSPAD Gatot Soebroto dengan cara melaksanakan proses pengangkutan limbah dari sumber secara benar.
Pemeliharaan Pencegahan (Preventive Maintenance)
Pelaksanaan Preventive Maintenance dapat diterapkan untuk mereduksi limbah dari sumbernya yaitu pemeliharaan/ penggantian alat atau bagian alat menurut waktu yang telah ditentukan sehingga tidak menghasilkan limbah yang baru lagi. Hal ini dapat berjalan jika adanya operasional penggunaan aliat yang benar karena adanya dukungan pekerja yang terlatih dan kesadaran pekerja tersebut.
Teknologi Bersih
Teknologi bersih adalah pemilihan teknologi yang tidak atau kurang potensinya untuk menghasilkan limbah B3. Hal ini dapat dilakukan di RSPAD Gatot Soebroto pada unit Radiologi yang menghasilkan cairan B3 fixer dan padatan B3 developer.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim. 2015. Bioremediasi Limbah
Cair Industri Kertas menggunakan Imobilisasi Enzim Kasar dan Sel Bakteri dengan Kalsium Alginat. Electronic Theses and
Dissertations (ETD) Gadjah Mada University. [Diakses di http://etd.repository.ugm.ac.id, tanggal 13 Mei 2016].
Efendi, Muchammad. 2015. Dampak
Negatif akibat dari Limbah Pabrik Kertas. Makalah Jurusan Teknik
Pertambangan, Sekolah Tinggi Teknologi Nasional (STTNAS), Yogyakarta. [Diakses
di http:// http://www.academia.edu, tanggal
13 Mei 2016].
Faisal, Muhammad. 2013. Industri
Kertas. [Diakses di http://faisalichal.blogspot.co.id, tanggal
13 Mei 2016].
Hastutik, dkk. 2004. Pengaruh
Limbah Padat Kertas terhadap Hasil Tanaman Bawang Merah. Jurnal PKMI: Hal.
1-8. [Diakses di http://directory.umm.ac.id, tanggal 13 Mei 2016].
Isyuniarto, dkk. 2007. Degradasi
Limbah Cair Industri Kertas menggunakan
Oksidan Ozon dan Kapur. Prosiding PPI - PDIPTN 2007. ISSN 0216-3128: Hal. 55-60. [Diakses di http://digilib.batan.go.id, tanggal 13
Mei 2016].
Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan konsultasi kepada Anda mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.
BalasHapusSalam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Degreaser & Floor Cleaner Plant
Oli industri
Rust remover
Coal & feul oil additive
Cleaning Chemical
Lubricant
Other Chemical
RO Chemical
Pengurangan dari sumbernya, mencakup pemeliharan dan perawatan yang baik (good house keeping) dengan menerapkan kebiasaan baru dalam pengoperasian dan pemeliharan alat industri antara lain dengan mencegah terjadinya ceceran dan tumpahan bahan. Perubahan dalam proses produksi juga dapat dilakukan yang mencakup perubahan input bahan, pengawasan proses yang lebih ketat, modifikasi peralatan dan perubahan teknologi. pabrik Penerima Limbah Kardus Jasa penulis artikel
BalasHapus